Menikah dg orang yang baru dikenal 1 bulan memang tidak mudah dijalani. Saya dan suami harus sama2 belajar memahami.

Saya tipe idealis. Suami tipe praktis.
Saya tipe org yg klo udh pingin itu, maunya lgsg dijalani. Suami tipe org yg "santai aja lah ~"
Ditambah kami sejak menikah sudah dituntut harus menjalani LDM (long distance marriage).
Tapi alhamdulillah, usia kami terpaut 5 tahun. Suami jadi lebih bisa mengimbangi dr segi emosi.

Kami sama2 belajar, mulai dari hal2 sepele, sampai hal2 krusial, untuk saling memahami, menyesuaikan.

Kasus belajar memahami kami hari ini adalah tentang WISATA RS.
Bagi saya, wisata RS ini sangaat perlu sekali.
Saya ingin ada bayangan, akan seperti apa ruangan bersalin di rs itu nanti? Nyaman kah tempatnya? Bisakah sy berkonsentrasi di setiap pembukaan nanti? (karna kbykan RS kan ruang VK nya byk org, 1 teriak, seisi ruangan ikut gempar), dsb.
Saya mulai pembicaraan kami seusai USG ke dokter obgyn kami tadi pagi.

Saya : "bi, misal kita ke RS ... buat lihat2 ruang bersalinnya gmn?"
Suami : "ngga usah lah, ngapain."

Saya coba tenang dulu, padahal penting bgtsss bagi saya.
Saya ajak sarapan dulu karna memang kami blm sarapan.
Kebetulan rumah makan yg kami tuju masih tutup. Jadi saya mengajaknya untuk makan di tempat lain, yaaang arahnya searah dg RS yg saya maksud tadi di pembicaraan wkwk alibi bangeeet. 😂😛

Seusai sarapan, saya buka lg pembicaraan.

Saya : "bi, klo kita belok kiri ini, kita ngelewatin RS ... Misal kita kesana cuma buat minta brosur gt gmn?" (nego 😛)
Suami : "lihat di internet aja lah. Ada kan webnya?"
Saya : "bentar, honey cek dulu."

Saya buka gugel, saya perlihatkan bahwa webnya tidak lengkap infonya. Jadi suami setuju untuk kesana, untuk ambil brosur.

Alhamdulillah, disana ternyata ngga ada brosurnya wkwk. Jadi sy bs bincang2 lgsg dg resepsionistnya tentang bbrp hal penting yg ingin saya ketahui ttg persalinan disitu. Mulai dari foto2 kamar2 per kelasnya, info ttg kondisi kamar VK (ruang bersalin) yg alhamdulillah ngga rame amat, jd bs fokus, biaya per kamar, biaya paketan persalinan, brp hari rawat inapnya, juga perlengkapan apa saja yg perlu dibawa.

Suami yang menunggu di luar, alhamdulillah ngga protes meski mungkin pikirnya "ngambil brosur aja kok lama amat" 😂

Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. 😛