Persiapkan Kakak Untuk Menyambut Adik baru

by - Saturday, November 25, 2017

Menjadi seorang kakak dan menerima kehadiran anggota keluarga baru bukanlah hal yang mudah.
Sudah berkali-kali saya tekankan pada anak pertama kami, Syakira, bahwa saya tetap menyayanginya, bahwa menjadi kakak itu menyenangkan. Namun masih sering saja dia mengeluarkan jurus tantrum, yang terasa sekali bedanya sejak saya hamil tua.

Maka saya berusaha menanamkan beberapa nilai dan membantunya mengatasi gejolak emosinya itu dengan berbagai cara. Berikut beberapa cara yang saya terapkan.

1. Konsep Berbagi

                   

Ini adalah foto baju2 dan clodi lungsuran (bekas) milik Syakira.
Bagi kebanyakan ibu, bisa jadi lungsuran2 inilah satu2nya yang dipersiapkan untuk kelahiran anak kedua mereka. Tapi bagi saya, baju2 lungsuran ini bisa menjadi media untuk mengajarkan konsep berbagi.

Dalam prakteknya, saya perlihatkan semua baju ini di depan Syakira. 
Saat dia bertanya, "ini punya siapa?"
Saat itulah saya menanamkan nilai berbagi padanya dengan merespon, "ini dulu punya syakira, nak. Sekarang baju2 ini buat ade, boleh?"

Dari diskusi itu, saya ingin menanamkan 2 nilai sekaligus : ikhlas berbagi/memberi dan mengijinkan.
Dari seringnya dialog seperti ini, anak secara tidak langsung akan lunak hatinya, tidak semata2 semua miliknya, tidak boleh ada siapapun yang memiliki/menyentuh barang miliknya itu. 
Selain itu, dia pun merasa dihargai karna merasa "di orang-kan" melalui permintaan ijin yang dilayangkan padanya.

Tandanya apa bila dia sudah mengijinkan? Tandanya adalah respon seperti ini..
Syakira : "Boleh.. Syakira pinjam dulu ya." 😍  

2. Konsep Kepemilikan Bersama & Teritori


Sebelum hamil anak kedua ini, lemari Syakira adalah lemari yang sulit dia jangkau. Setiap akan ganti baju, harus selalu saya/abinya/tantenya yang mengambilkan baju. Sesekali saya tawarkan, mau ganti baju yang mana? Sambil saya gendong untuk memilih baju yang dia inginkan.
Namun sejak hamil tua, saya sudah tidak sanggup lama2 menggendongnya. Maka saya pikir, kami perlu membelikan lemari yang sesuai untuk perkembangan kemandiriannya, juga untuk mengajarkannya tentang konsep kepemilikan bersama.

Kami akhirnya membelikan lemari baju ini.
Kami jelaskan bahwa lemari ini milik Syakira dan ade, 
jadi ini adalah lemari milik bersama.
Namun, di lemari ini, ada teritori/wilayah masing2. 
Teritori itu kami susun sesuai keterangan di foto sebelah kanan ini.

Kenapa wilayah syakira ada di bawah? Sengaja saya buat seperti itu agar mudah terjangkau olehnya. Dia bisa bebas memilih bajunya sendiri dan melatih tanggung jawab membuka-menutup, merapikan baju2nya sendiri.


 Sedangkan lemari lamanya, saya manfaatkan untuk meletakkan beberapa perlengkapan untuk :
- Ber DIY/bebikinan, seperti artfoam, kertas kokoru, flanel, dsb.
- Kotak2 sepatu, album2
- Baju Syakira yang tidak muat di lemari yang baru
- Clodi2 syakira untuk persiapan Toilet Training
Baju dan clodi saya tempatkan di baris paling bawah dengan tujuan yang sama seperti saya menempatkan baju2 Syakira di lemari yang baru, yaitu agar dia bisa mandiri mengambil baju & clodinya sendiri.

3.Melatih Kemandirian

Menurut saya, salah satu cara agar dia merasa bahwa ibunya tetap menyayanginya adalah dengan membuat dia merasa dibutuhkan.

Saya membeli jemuran gantung ini, dengan ukuran yang sesuai dengan tingginya, agar dia turut serta membantu saya untuk menjemur pakaian-pakaiannya dan pakaian adiknya.
Selain itu, juga untuk menjemur alas kerja & lap setelah beraktifitas di area practical life ala Montessori.

Kegiatan ini sangat membantu sekali untuk membentuk kebiasaan baik, melatih kemandirian, percaya diri & tanggung jawab.

4. Merawat, Menjaga, dan Menyayangi Adik Bayi

Bagi ibu2 yang memiliki anak perempuan, saya rasa kegiatan ini sangatlah mudah untuk diajarkan, mengingat anak perempuan sangat menyukai kegiatan main "boneka-bonekaan". 
Namun tidak berarti kegiatan ini hanya diperbolehkan untuk anak perempuan. Bagi anak laki-laki, utamanya saat akan memiliki adik, kegiatan ini juga sama pentingnya untuk diajarkan dan dibiasakan.

Ide main untuk aktifitas ini bisa dilihat disini

Kegiatan yang bisa diajarkan untuk menanamkan konsep merawat, menjaga & menyayangi adik 
bayi antara lain :
  • Menggendong boneka
  • Membacakan buku
  • Mengajak untuk tidur bersama, sambil di pukpuk 
  • Memakaikan baju, celana, topi, dsb
  • Mengelus dan mencium perut ibunya
  • Mengajaknya untuk ikut berkunjung ke bidan/dokter tiap kali kontrol. Sambil disounding "Kita nanti ke dokter/bidan ya nak. Kita mau periksa ade bayi. Mau dengar detak jantungnya, yang suaranya dug dug dug." (pengenalan tentang nama2 organ ini bisa mulai diajarkan sejak usia 2 tahun). Ide main bisa dilihat disini

5. Membantu Mengelola Emosi yang Mungkin Akan Muncul

Media untuk menjalankan misi ini sangatlah beragam. Bila sudah terbiasa berdiskusi dengan anak, sering-sering praktek sounding tentang hubungan kakak-adik pun cukup bisa dipraktekkan.

Bila terbiasa dengan media bermain, printable2 gratis dari internet (google/pinterest) yang berkaitan dengan hubungan kakak-adik pun bisa digunakan.

Bagi saya pribadi, yang usia kandungannya sudah memasuki usia hamil tua, media paling mudah, paling disukai Syakira adalah BUKU! 
Dari buku, saya bisa belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan Syakira. Bagaimana harus menanggapi berbagai pertanyaan yang muncul, dsb. 
Bagi Syakira, tokoh di dalam buku bisa jadi teladan baginya, bisa menghiburnya, dan membuat wawasannya jadi lebih luas.

Berikut review singkat saya tentang buku-buku dalam foto di atas. Saya bagi dalam beberapa kategori agar lebih mudah dipahami :
* Buku tentang kasih sayang orang tua pada semua anaknya * 
  • "You're All My Favourites", menceritakan tentang keraguan ketiga anaknya akan kasih sayang orang tuanya pada mereka. Ada yang ragu karna dia tidak punya belang, karna dia satu-satunya anak perempuan, dan karna dia yang paling kecil. Dari buku ini saya belajar bahwa peran ibu tidaklah cukup untuk meyakinkan betapa orangtuanya sangat menyayangi semua anaknya, tanpa terkecuali. Ayah juga punya peran penting. Utamanya bila punya anak perempuan. Usahakan untuk meyakinkan anak perempuannya bahwa laki-laki ataupun perempuan, tidak akan jadi masalah baginya.
* Buku tentang hubungan kakak-adik *
  • "Ketika Aku Punya Adik", menceritakan tentang berbagai kisah kegiatan keseharian kakak-adik yang kadang ada sayangnya, ada berkelahinya, ada irinya, dsb. Terdapat tips2 untuk menghadapi berbagai kondisi tersebut. 
  • "Aku Sayang Kakak"
  • "Aku Sayang Keluargaku", 2 judul buku ini sama2 merupakan kisah singkat tentang kebaikan2 kakak/keluarga pada anggota keluarga lainnya. 

* Buku tentang tumbuh kembang manusia *
  • "Aku Anak Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri", di kisah pertama, diceritakan tentang perbedaan anatomi tubuh antara laki2 & perempuan. Jadi si kakak tidak akan kaget kok punyaku beda dg punya ade? Si ibu juga bisa belajar bagaimana menanggapi pertanyaan tsb. 
  • "Allah Ciptakan Tubuhku, dari buku ini, saya terangkan ke Syakira bahwa adik bayi itu asalnya dari telur yang keciiil, lalu tunbuh terus menerus di rahim umi. Sama seperti syakira dulu juga begitu. Semua itu Allah yang menciptakan. 

* Buku tentang kebiasaan bayi dalam kesehariannya *
  • "Ensiklopedia Balita : Bayi", buku ini favorit saya & syakira. Berisi kondisi bayi mulai dari perut ibu, bagaimana saat dilahirkan di tempat bersalin, sampai dia bisa makan. Ada peran si kakak juga dalam tiap perkembangan si bayi. 

Inti dari sederetan upaya yang kami lakukan di atas adalah memastikan bahwa kami sangat peduli dengan perasaan Syakira, bahwa kami tidak hanya berfokus pada kelahiran adiknya. Kami juga mempersiapkan dirinya untuk menghadapi segala kondisi yang mungkin akan muncul. 
Sehingga harapannya, dia tidak akan kaget. 
Bilapun ada rasa cemburu, cemburu itu tidak akan ada di tingkat yang tinggi & jauh lebih mudah kami atasi karna sudah jauh hari kami sounding

"Do the best, let Allah do the rest"

You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira