~ Jumat, 10 November 2017 ~

Tidak jauh dari kisah di postingan Syndrom "mau punya ade", hari ini saya akan berkisah lagi tentang kejadian saat syakira sekolah.
Namun inti dari kisah ini adalah MENJAGA KEPERCAYAAN ANAK PADA ORANG TUA.

Seperti minggu2 kemarin, syakira masih belum mau begitu saja saya tinggal di luar kelas.
Dia tidur2an lagi di lantai, sementara guru & teman2nya berdoa, bernyanyi, dan mewarnai dengan jari. Saya sengaja membiarkannya tenang, baru kemudian saya membujuknya ketika saya rasa dia sudah agak tenang.

Dia mulai mau berkata, "Mau minum.."
Saya senang sekaliii mendengarnya. Langsung saya tanggapi, "minumnya ada di motor nak. Umi ambilkan dulu ya. Umi keluar dulu ya."
Dia pun mengangguk.

Dari situ, bisa sedikit saya simpulkan bahwa dia PERCAYA pada saya. Dia tidak merengek atau menangis ketika saya keluar kelas karna dia tau, saya keluar sebentar untuk mengambil minum, bukan untuk meninggalkannya sendirian.
Saat itu, saya bisa saja tidak kembali ke kelas. Bisa saja saya biarkan dia bermain bersama guru & teman2nya. Tapi saya memilih untuk menepati janji, mengambil minum lalu kembali ke kelas.
Dia pun minum. Lalu dia minta susu.
Dari sini emosinya sudah berangsur stabil. Sudah sadar ada tumpahan susu yang harus dilap, sudah sadar harus buang sampah pada tempatnya. Dan akhirnya mau memilih satu kegiatan (mainan) seperti teman2nya yang lain.
Saat saya rasa dia sudah asik & fokus, saya tanyakan "umi boleh tunggu di luar sama abi, nak?"
Dia menjawab dengan muka ceria & senyum, "boleeeh.. 😊"
😍😍😍 hanya seorang ibu yang tau, bagaimana rasanya saat direspon begitu oleh anak setelah dia tantrum.

Saya bukan hendak menggurui, namun saya hanya ingin memberikan testimoni, bahwa MENJAGA KEPERCAYAAN seperti ini bisa jadi salah satu cara untuk memperkuat bonding orang tua dan anak, juga ampuh untuk meredakan tantrum yang berkepanjangan.
Sangat pentingnya hal ini, maka mari kita upayakan penuh agar kepercayaan itu tidak akan pernah luntur. 💕

#syakira35bulan
#syakira2tahun