Saya adalah ibu hamil dengan status "pejuang VBAC (vaginal Birth After Caesar) ". Saya ingin sekalii bisa melahirkan normal pervaginam kali ini dan seterusnya.

Dari banyak belajar di komunitas keluarga gentle birth, saya sadar akan pentingnya membuat rencana persalinan.
Saya usaha mencari provider (bidan/dokter) yg mendukung rencana persalinan kami.

Alhamdulillah, saya bertemu dg bidan & dokter yg sama2 mendukung saya untuk VBAC.
2 hari ini, saya akan bercuap2 tentang hal tersebut.

Dalam postingan kali ini, saya ingin bercerita tentang diskusi saya dengan dokter saya.
Di kunjungan 2 minggu lalu, saya utarakan secara lisan tentang bbrp poin rencana persalinan kami, juga rencana kami untuk melahirkan di bidan saja (bidannya bekerjasama dg dokter saya ini).
Dokter mendengarkan dg seksama, tanpa memotong pembicaraan saya.
Tanpa mengklarifikasi ulang, saya sudah "kegeeran", saya pikir, dokter mengijinkan saya untuk lahiran di bidan. Sedangkan bbrp dokter & bidan yg pernah saya temui mengharuskan saya untuk melahirkan di RS.

Hingga akhirnya terjawab "kegeeran" saya itu saat kami kontrol kandungan kemarin.
Saya bawa lembar rencana persalinan kami yang sudah ditanda tangani bidan kami.
Dari sini, dokter mengklarifikasi bahwa saya harus melahirkan di RS 😅
Bukan karna dokternya pro SC, tp lbh karna vbac itu tetap beresiko, jadi memang lebih aman di RS.

Kami berdiskusi lebih lanjut & dokter meminta waktu untuk mempelajari rencana persalinan kami sebelum diedit & disetujui.
Dan akhirnya, saya pasrah saja, dimana saja tempat melahirkannya, yang penting kami bisa menjalani persalinan yang nyaman, aman, lancar, cepat, mudah, alamiah 😊 Aamiiin..
Semoga Allah meridhoi. Semoga Allah memberi kemudahan, kelancaran & kesuksesan 😍 aamiiin..

Jadi, poin yang bisa diambil dari cerita ini adalah.. Saat berkomunikasi, bicaralah dengan kalimat yang jelas, lalu pastikan bahwa lawan bicara kita paham. Klarifikasi bila perlu, apakah pikirannya sejalan dengan kita? Hihi