Gentle Birth adalah Milik Seluruh Anggota Keluarga

by - Saturday, November 25, 2017


"The greatness of the human personality begins at the hour of birth"--Maria Montessori
Ungkapan ini mewakili kata hati saya yang ingin sekali memberikan yang terbaik untuk anak2 saya, dimulai dari dalam kandungan, sejak mereka lahir, sampai seumur hidup mereka.

Ini juga salah satu alasan saya untuk terus menekuni ilmu Gentle Birth. Karna saya percaya, anak yang terlahir dari ibu yang selama hamilnya terus berpikiran positif, tenang, bahagia, maka anaknya pun akan terlahir sebagai anak yang gentle, terlepas dari jalan lahir apa yang akhirnya dipilih oleh si ibu dan anaknya (secar ataupun normal).

Dalam mempersiapkan persalinan anak kami yang kedua, saya merasa bahwa Gentle Birth ini bukan hanya milik kami berdua (saya & bayi saya), tapi milik semua anggota keluarga, termasuk abi & kakaknya.
Semua anggota keluarga selayaknya merasakan kebahagiaan yang sama, merasakan hadirnya gentle itu dengan lahirnya si bayi ini.

Kenapa kakak juga harus merasakannya? Karna terlepas dari berapapun usianya, emosinya pasti akan terguncang saat melihat hadirnya "orang baru" yang menjadi perhatian baru bagi ibunya & anggota keluarga lainnya.
Emosi ini, bila tidak dikelola, tidak diarahkan, akan menjadi sibling rivalry yang berujung :
✔ Mengganggu adik
✔ Sifat agresif, lebih manja, lebih caper (cari perhatian)
✔ Atau bisa saja sampai ingin menyakiti adiknya.

Untuk menghindari hal semacam itu, maka inilah upaya kami untuk mewujudkan persalinan yang gentle bagi seluruh anggota keluarga.

 * Untuk Abi/Ayah/Bapak *
✔ Menjelang beberapa bulan sebelum persalinan, anak biasanya jadi lebih tantrum, mungkin karna gejolak emosi dalam hatinya.
Meski sudah paham tentang konsep ade-kakak, konsep saling menyayangi, sifat tantrum ini tidak mungkin bisa dihindari.

Maka tugas sang ibu adalah mengingatkan suami, utamanya saat tantrum itu keluar, bahwa ini adalah hal yang wajar.
Bila menghadapi 1 anak saja sudah tidak sabar, bagaimana saat menghadapi anak2 selanjutnya?
Dan ilmu kesabaran ini tidak bisa instan didapat, harus banyak latihan & belajar ^^

✔ Ingatkan suami untuk lebih peka terhadap kondisi kehamilan ibu. Minta bantuan jika perlu, jangan hanya memberi kode atau berharap suaminya akan peka dengan sendirinya. 😅

* Untuk Anggota Keluarga Lainnya (Kakek/Nenek/dsb) *
✔ Komunikasikan dengan baik untuk lebih memusatkan perhatian pada si kakak. Minta untuk membantu ibu, terutama saat sudah hamil tua. Bisa dengan membantu menggendong, memeluk, menenangkan saat tantrum, dsb.

✔ Minta untuk lebih sering mengucapkan kalimat yang bisa meyakinkan si kakak bahwa menjadi kakak itu menyenangkan, dan semuanya akan tetap menyayanginya, sama seperti biasanya.

* Untuk si Kakak *
Bisa dibaca disini
Untuk ide aktifitas bermain dengan tema ini, bisa tengok disini

"God knew that it doesn't matter how your children get to your family. It just matters that they get there"--Kira Mortenson
Setiap anak berhak merasakan indahnya memiliki keluarga yang utuh, yang menyayangi sepenuh hati, tanpa membedakan mana anak pertama, kedua, dsb. Mana anak yang lahir secara normal atau secar, mana anak yang patuh, dsb. Setiap anak berhak merasakan indahnya memiliki keluarga. 💕💕


You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira