Membangun Komunikasi Positif Orang Tua- Anak (Cemilan ke - 1 Kelas Bunsay Level #1)

by - Thursday, November 30, 2017

🍪 *Cemilan ke-1*🍪

Materi ke-1 *Komunikasi Produktif*
_Rabu, 8 November 2017_

👨‍👨‍👧‍👦 *Membangun Komunikasi Positif Orang Tua- Anak*👨‍👨‍👧‍👦

Komunikasi yang baik sangat penting dalam hubungan antara orangtua dan anak. Karena melalui komunikasi orangtua dapat membangun hubungan yang menyenangkan dan positif. Dalam penelitian terkini juga menyebutkan bahwa anak yang tumbuh dengan komunikasi positif dengan orangtua cenderung memiliki kepribadian, daya tahan terhadap stress dan _self esteem_ yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan dan komunikasi yang buruk dengan orangtua.

Kemampuan komunikasi dibutuhkan dalam hubungan orangtua dan anak, dimulai dari sejak dini hingga dewasa. Komunikasi yang baik adalah kunci dari hubungan yang saling menghargai dan terciptanya pribadi anak yang sehat serta terciptanya tumbuh kembang yang optimal.

*Prinsip – prinsip dasar dalam mewujudkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak :*

▶ *Tunjukkan Ketertarikan dan Perhatian*

Berikan respon positif sebagai bentuk dari ketertarikan atau perhatian anda. Tujuannya adalah agar anak menyadari bahwa apa yang ia utarakan adalah penting bagi anda.

Anda bisa memberikan tanggapan dengan kata sederhana seperti contohnya ; _” Oohh gitu… ”_ atau _” iyaa…teruss? ”_atau _” hmmm,_ _jadi seperti itu yaa… “_ atau bisa juga dengan ungkapan perhatian non verbal seperti menganggukkan kepala atau tersenyum.


▶ *Komunikasi non-verbal*

Sikap tubuh juga bisa mencerminkan bahwa anda memperhatikan dan terbuka atas apa yang disampaikan anak. Usahakan posisi tubuh dalam kondisi condong ke anak bukan sebaliknya karena akan mencerminkan anda tidak tertarik, posisi tangan terbuka, hindari bersilang tangan dan menopang dagu karena bisa diartikan anda bosan mendengarkan anak. Komunikasi verbal dan non-verbal sama-sama penting, orangtua seringkali mengabaikan komunikasi non verbal sehingga anak bisa menangkap hal tersebut sebagai sinyal negatif seperti penolakan dan tidak dihargai.


▶ *Orangtua sebagai orang yang dapat diandalkan*

Tawarkan bantuan jika isi pembicaraan mengandung sesuatu yang menyulitkan anak, buat anak merasa bahwa kita sebagai orangtua ingin ikut terlibat. Anda juga dapat memberikan saran jika anak mengemukakan kesusahannya dalam kasus tertentu, mengingat kemampuan _problem solving_ anak yang masih terbatas. Namun, orangtua perlu ingat porsi yang cukup untuk menolong anak agar anak tetap dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan kemampuannya terus berkembang.

*contohnya ;*_” apa yang bisa ibu bantu? “_


▶ *Terima perasaan anak*

Amati perasaan anak dan terima dengan cara mengucapkan perasaan mereka. Kadang anak terjebak dengan masalah yang mereka hadapi sehingga tidak bisa mengkomunikasikan perasaan mereka. 

Dengan kita mencoba memahami mereka, anak akan merasa bahwa orangtua mengerti dan menerima perasaan mereka. kata-kata yang bisa diucapkan seperti contohnya ;

_” itu bikin kakak sedih yaa… ”_ atau _” iyaa ibu juga sebel ya kalo diperlakukan seperti itu… ”_atau _” iyaa ibu mengerti kakak marah… “_


▶ *Fokus orangtua hanya pada anak*

Hindari aktivitas lain saat anak sedang berbicara dengan anak, misalnya sambil menonton TV atau mengangkat telepon dari orang lain. Jika orangtua kerap melalukan hal tersebut maka lama kelamaan anak akan merasa tidak dihargai dan membuat mereka enggan menyampaikan perasaan mereka ke orangtua.

Jika anda terjebak dalam kondisi pekerjaan yang penting sebaiknya anda meminta anak menunggu kemudian memberikan ia waktu eksklusif untuk bercerita dibandingkan anda memaksaan seperti “menyambi” bekerja dan mendengarkan, komunikasi yang baik akan sulit terbentuk dan memungkinkan timbul konflik lain.

_Berdua selalu lebih baik_
Selalu tawarkan waktu berdua untuk komunikasi yang lebih bersifat pribadi, kecuali jika memang ada pihak lain yang perlu masuk dalam pembicaraan tersebut. Namun pada dasarnya berbicara berdua dari hati ke hati dapat membangun komunikasi yang lebih efektif.

_Kontak mata dan level yang sejajar_
Kontak mata diperlukan untuk komunikasi yang baik salah satunya agar tercipta rasa saling percaya. Untuk itu usahakan orangtua selalu ada di satu level ketinggian saat bicara dengan anak. Posisi kepala yang sejajar atau satu level ini juga menunjukkan kepada anak bahwa komunikasi bersifat dua arah dan sama-sama memiliki kepentingan sehingga anak akan merasa lebih dihargai.


▶ *Membuat anak malu di depan umum adalah Big No.. No!*

Jangan mempermalukan anak dalam situasi tertentu misalnya saat anak melakukan kesalahan sebaiknya orangtua menunggu untuk mengkomunikasikan rasa kecewanya, memberikan hukuman rasa malu di depan umum bukan cara komunikasi yang baik.

_Bicara dengan kepala dingin_

Jika anda marah akan sesuatu pada anak, maka sebaiknya redakan dulu amarah anda baru komunikasikan kekecewaan anda. Berbicara saat marah akan menghilangkan objektifitas masalah dan bukan cara komunikasi yang baik. Dalam hal ini manusia dikendalikan oleh dua hal yaitu emosi dan logika, saat marah maka seseorang akan naik emosinya sehingga logika akan turun. Untuk itu, hindari komunikasi saat marah karena hanya akan berisi emosi dibandingkan logika.


_Selamat menjalin komunikasi ya…_⭐

Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch#3/


📚Sumber bacaan:
Klik Psikolog. (19 Mei 2017). Membangun Komunikasi Positif Orang tua - Anak. Diperoleh 24 Oktober 2017, dari http://www.klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/

You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira