[VBAC] Membuat Birth Plan, Perlukah?

by - Saturday, January 27, 2018


Bu ibu, sudah ada rencana mau melahirkan dimana?
Di BPS (Bidan Praktik Swasta)? Di Klinik? Di Rumah Sakit?

Sudah ada bayangan, nanti proses melahirkannya bagaimana? Siapa yang akan mendampingi? Bagaimana kondisi ruang bersalinnya, kamar rawat inapnya? dsb?

Dalam postingan kali ini, saya akan membahas tentang pentingnya membuat Birth Plan.
Sebelum itu, saya ingin berbagi birth plan saya. Bisa dibaca 
Fyi, birth plan saya ini memang tidak bisa saya terapkan sepenuhnya, bahkan hanya beberapa poin saja yang bisa saya terapkan dalam persalinan saya tanggal 7 januari 2018 lalu. Namun birth plan ini adalah salah satu guru saya, penyemangat saya, impian saya, sehingga saya punya bayangan, seperti apa proses melahirkan yang normal itu? Bagaimana caranya menghadapi kontraksi? dsb.

Beberapa poin yang mungkin ditanyakan tentang Birth Plan ini :

1. Bagaimana caranya membuat birth plan? Harus belajar dari siapa?
Birth plan ini pertama kali saya kenal dari bukunya bu Yesi : Art of Waterbirth. Namun tidak hanya judul buku ini saja yang menyajikan lampiran birth plan. Buku-buku lainnya karya bu Yesi juga terdapat lampiran contoh birth plan.
Selain dari buku, Anda juga bisa belajar dari bidan, doula, praktisi gentle birth/yoga di kota Anda. Namun tentu tidak semua kota ada praktisi gentle birth nya. 
Cara lainnya, dengan melihat contoh birth plan dari teman. Dengan melihat birth plan saya, misalnya.

Setelah menemukan contoh birth plannya, hal yang WAJIB Anda pahami adalah istilah-istilah penting dalam persalinan normal (persalinan kala I, masa transisi, kala II, kala III, dsb).
- Kala I/Fase Laten : Fase saat pembukaan masih antara 1-4. Lamanya bervariasi, ada yang cepat, ada yang lambat. Saya menjalani fase ini dari pagi sampai sore hari. Ada pula yang menjaninya sampai berhari-hari, atau bahkan sampai berminggu-minggu.
- Masa Transisi : Fase saat pembukaan di atas 4 sampai lengkap. Bila sudah masuk fase ini, kontraksi akan semakin intens dan semakin nyeri. Dalam birth plan, akan dibahas pula bagaimana caranya untuk mengontrol rasa nyeri tersebut.
- Kala II/Fase Aktif : Fase pengeluaran bayi. Sangat penting untuk ditanyakan pada pihak dimana Anda akan melahirkan : bolehkah saya ditemani suami/anggota keluarga? Apakah prosedur episiotomi (pengguntingan perineum) wajib dilakukan? dsb.
- Kala III : Fase pengeluaran plasenta. Bila Anda berencana untuk melakukan penundaan pemotongan tali pusat, IMD (inisiasi menyusui dini), dan rooming in (seruangan dengan bayi), Anda bisa membahasnya di poin ini.
Cantumkan pula poin "Kondisi Darurat" untuk berjaga-jaga kalau-kalau terjadi kondisi darurat yang mengharuska terjadinya prosedur SC dan semacamnya. Juga rencana untuk menyusui eksklusif segera setelah bayi lahir (No Susu formula/dot!).

2. Kapan saya bisa mulai membuat birth plan? Kapan baiknya saya bahas birth plan ini dengan bidan/dokter saya?
Birth plan ini bisa Anda pelajari sesegera mungkin, belajar lebih awal, lebih baik. Lalu setelah usia kandungan mencapai 7 bulan, Anda bisa mulai membuatnya dan mendiskusikannya dengan bidan/dokter Anda. Ada baiknya bila Anda mempunyai cadangan dokter, meskipun Anda berencana untuk melahirkan di bidan saja, untuk berjaga-jaga. Anda bisa membuat 2 birth plan yang ditanda tangani bidan dan dokter. Atau membuat 1 birth plan yang ditanda tangani keduanya sekaligus.

3. Bagaimana bila ternyata birth plan ini tidak bisa saya terapkan atau bahkan tidak ada yang mau menerima birth plan saya? Apakah artinya birth plan ini sia-sia?
Tidak ada yang sia-sia bila Anda berusaha, meski bila Anda gagal sekalipun!
Seperti yang saya tuliskan di atas. Dari birth plan, saya belajar banyak hal. Meski pada awalnya birth plan saya diterima baik-baik oleh bidan dan dokter saya, lalu di akhir masa kehamilan, birth plan saya harus kandas karna saya ternyata lahiran lewat HPL, namun saya merasa sangat puas karna saya memiliki rencana dan berusaha semaksimal mungkin.
Lebih baik berusaha meski gagal, daripada hanya diam dan tidak berusaha sama sekali!

hmm.. apa lagi ya? Mungkin bisa ditulis di komentar, apa lagi yang ditanyakan tentang birth plan? 😁
Kalo dari saya, cukup sekian. Yuk mari berencana dan berusaha! 💕 



You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira