Tantrum pada balita Source : Google

Hai tantrum.. Kamu bikin gemesssss ya 😂
Hari ini, saya akan cerita tentang episode tantrum yang dialami syakira.

Suatu pagi.. Saat sarapan..
Umi mengambilkan nasi dg lauk ayam goreng. Umi suapkan sesuap untuk syakira, lalu umi tawarkan dia untuk makan sendiri. Dia menyanggupi setelah saya bilang bahwa saya sedang sibuk beres2 dokumen. Melipirlah dia ke wastafel untuk cuci tangan. Sedangkan saya memindahkan piringnya ke meja agar tidak jatuh. (tadinya ada di kursi).

Setelah kembali dari wastafel, menangislah diaaa melihat piringnya pindah posisi.
Syakira : "jangan dipindah situuuu 😭😭"
Umi : "kenapa nak?"
Syakira : "piringnya jangan dipindah situuu 😭"
Umi : "oh, ngga boleh dipindah ya? Maaf, umi ngga tau. Umi minta maaf." (umi menjulurkan tangan, mau salaman).
Syakira : "ngga mau! Aku ngga mau makan ayam! Mau makan mie! 😭😭😭"
Umi : 😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒
"adanya ayam. Ngga boleh mie. Kemarin sudah mie." (mie memang kadang saya berikan, tapi jaraaang, hanya selingan saja. Tidak baik kan bila sering2)
Syakira : "mau miee 😭"

...

Saya diamkan sejenak agar dia kontrol emosinya dulu.

Beberapa menit kemudian, dia mau makan nasinya 😛 yah, meski ngga habis 😅

Syakira, terlahir hebat dari sananya. Tantrum ini, adalah bagian dari kehebatannya. :') umi hanya perlu belajar lagi dan lagiii, bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana membantu syakira mengelola emosinya?

Dari kisah di atas, hikmah positif yg bisa saya petik adalah, syakira berpendirian teguh. Dia tidak suka bila diusik privasinya tanpa ijin. Yup, anggaplah piringnya tadi adalah privasinya. Umi yang salah karna memindahkan piringnya tanpa ijin. Maka umi minta maaf.

Oh anakku.. Mari sama2 berproses.. 😅😅