Bakat Analytical Syakira

by - Monday, May 21, 2018


 Hasil gambar untuk cerdas logika matematika

"Semua Anak adalah Bintang"

adalah slogan untuk tantangan di game level 7 Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional yang saya ikuti. Dalam tantangan kali ini, kami diminta untuk mengobservasi 1 keunikan anak selama 10-15 hari. Tujuan utama dari tantangan ini adalah untuk melatih ibu untuk sadar akan potensi unik yang dimiliki masing-masing anaknya.

"Bandingkanlah anak-anak kita dengan dirinya sendiri, bukan dengan anak orang lain."

Sebagai seorang ibu, sangat wajar bila sering merasa baper bila melihat perkembangan anak lain yang sudah bisa ini itu. Atau mungkin heran, kok beda ya perkembangannya dengan saudaranya?
Dengan memahami fitrah bakat dan fitur unik masing-masing anak ini, insya Allah, perasaan baper itu akan hilang dengan sendirinya. Kita akan fokus membuat gunung, bukan meratakan lembah--fokus akan kelebihan/potensi yang dimiliki anak, bukan fokus akan kelemahannya.

Ada istilah lain tentang bahasan ini yang menjadi penyemangat saya untuk memahami fitur unik anak saya :

"Bila Anda melatih ikan untuk terbang, maka selamanya dia akan berpikir bahwa dia adalah makhluk yang bodoh."

Naudzubillahi min dzaalik. Saya berlindung pada Allah dari sifat seorang ibu yang memaksakan anaknya untuk melakukan hal yang bukan sesuai dengan bakat dan minatnya. Semoga saya bisa selalu mendidik anak-anak sesuai dengan fitrahnya.

Syakira, anak pertama kami, yang akan saya jadikan sebagai objek pengamatan selama 10 hari ini.
Bila ditanya tentang kecerdasan majemuk syakira, saya sejujurnya masih bingung, kecerdasan apa ya yang dominan?
Syakira adalah anak yang banyak bicara, namun kemampuannya dalam bercerita kadang masih sulit dipahami orang. Dalam belajar bahasa, dia memang ada peningkatan dalam kosakata bahasa inggrisnya, karna tontonannya berbahasa Inggris (tv kabel). Namun dia belum semangat belajar simbol alfabet. Kecerdasan bahasa? ✖
Setelah saya baca lagi materi kecerdasan majemuk di buku Bunda Sayang dan saya "semedi" sejenak, membayangkan syakira di kesehariannya, saya menemukan aha momen! 💡Yes! Sepertinya dia cerdas logika matematikanya! Berikut cuplikan tentang kecerdasan logika matematika di buku Bunda Sayang :

"Anak dengan kecerdasan matematika ... senang memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir, berpikir sebab dan akibat, senang tebak-tebakan, ketajaman spekulasi dengan kemampuan logika, ... sennag bertanya mengapa, bagaimana, dan kritis dan tidak menerima." (Bunda Sayang, hal. 118)

Diperkuat dengan kejadian di suatu hari saat syakira sedang bermain menumbuk obat untuk kegiatan keterampilan hidup. Namun dia tidak mau meletakkan penumbuknya di lantai. Maunya di atas rak sepatu yang rawan dan rentan rusak.

Umi : "Kalo numbuknya disitu, nanti raknya rusak nak."
Syakira : "ngga rusak!"
Umi : "yaudah, coba syakira tumbuk disitu."
Raknya pun bergoyang karna dia menumbuk dengan keras.
Syakira : "Kalo numbuk disini, raknya goyang-goyang ta mi? nanti jadi rusak ta mi?"
Umi : "iya, makanya numbuknya di bawah aja ya."
Syakira : "oke mi."
Akhirnya dia turunkan penumbuknya dengan hati-hati. 😅

Anak kami satu ini, cara berpikirnya logis. Dalam bahasa bakatnya, disebut analytical. Dia tidak akan percaya bila tidak ada bukti konkrit. Atau bisa juga disebut kritis.
Maka mari kita stimulasi dan observasi saja sesuai dengan bakatnya. ^^




You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira