Mentoring week 2 - Assess your skill

by - Thursday, May 14, 2020




Bismillah.. Di minggu kedua mentorship program ini, kami diberi tantangan oleh ibu septi and team dg beberapa tantangan :
- meng assess skill diri kami sendiri sebagai mentor, juga sebagai mentee terkait program mentoring yang kami pilih. Sudah sejauh mana skill dan pengetahuan yg kami punya? Apakah ingin meningkatkan skill kami di bidan tsb? Apakah ada tantangan nya?
- mengatur jadwal untuk video call bersama mentor maupun mentee untuk laporan terkait tugas assessing skill. Ini tantangan yang lumayan bagi yg tipe pemalu seperti saya 😁🤭 tp alhamdulillah bs terlaksana dg baik. Video call bersama mentor saya, ibu suhaeti di hari Kamis. Dan video call bersama 4 mentee saya yang berderet jadwalnya mulai hari senin-jumat (rabu free). Masya Allah, pengalaman yang tiada tara 🥰💕

Berikut hasil assessing skill dan video call saya..

1. Assessing skill sbg mentee
Saat di video call bersama mentor saya, ibu suhaeti, saya melaporkan bahwa saya sama sekali 0 pengetahuannya ttg ilmu SEFT (spiritual emotion freedom technique). Ini memang baru pertama saya tau istilahnya setelah saya menjelajah di daftar mentor di fbg bunda cekatan bbrp minggu lalu. Kata "spiritual" Nya yg membuat saya tertarik untuk lebih mendalaminya. Karna selama ini, saya sudah belajar ttg ilmu manajemen emosi, tp rasanya ada yg kurang. Bisa jadi di bagian spiritual nya itu.

Karna sy msh 0 pengetahuannya, maka bu mentor memberikan sedikit intro pada saya ttg ilmu SEFT ini. Bahwa ternyata, SEFT ini adalah sekumpulan teknik dari manajemen emosi termasuk teknik akupuntur (ada 7 teknik klo ngga salah yg digabung ke dalam SEFT ini)  yg intinya adalah memasrahkan segala keluh kesah kita pada Sang Pencipta, terlepas dari agama apapun yg dianut. Jadi prakteknya, afirmasinya, sesuai agama masing2, masya Allah 💕 jadi makin tertarik ingin praktek dan memahami teknik ini 🥰

2. Assessing skill sebagai mentor
Saya memiliki 4 mentee dengan spesialisasi bullet jurnal.
2 di antaranya masih belum mempraktekkan bullet jurnal namun sudah mengenal bujo ini dari kulwap.
2 di antaranya sudah beberapa bulan ini praktek, sama seperti saya, sejak minggu ketiga bulan Februari 2020 namun dalam prakteknya, msh on off karna terdistraksi oleh hal lainnya. Berikut hasil assess skill para mentee saya :

a. Mba arya
Sudah praktek bujo dan mencoba konsisten saat T30H dengan membuat layout ramadhan ala mba arya. Namun untuk weekly log, masih sering kurang konsisten dlm mengisinya.
Mba arya menggunakan bujo hanya sebagai alat manajemen waktu dan membantu decluttering pikiran, bukan untuk seni. Maka, keterampilan yang ingin ditingkatkan adalah ttg konsistensi dan menambah custom collection untuk kebutuhan rumah tangga, dengan spending log misalnya.

b. Mba nelly
Sudah praktek bujo namun tidak konsisten. Lbh suka menggunakan aplikasi trello di HP karna tinggal checklist2 saja tiap hari. Saya pun tertarik ingin mempelajari trello ini sebagai pembanding. Maka kami sepakat untuk melakukan peer mentoring.
Keterampilan dr bujo yg ingin ditingkatkan adalah di custom collection, fokus ke sleep log karna dia ingin bisa lebih teratur pola tidurnya, sehingga mood dan emosinya jg bs lebih terkontrol.

c. Mba tya
Mba tya mengenal bujo hanya dari kulwap dan dari melihat postingan saya di status WA atau ig. Jadi dy ingin belajar dari 0. Tantangannya adalah bingung bagaimana cara memulainya.

d. Mba ade
Mba ade sudah pernah memulai membuat bujo, namun hanya sebentar. Lalu blm memulai lagi sampai skrg.
Tantangan yg dihadapi adalah semangat menulisnya yg naik turun dan tidak sempat. Ia ingin fokus ke memulai kembali dan ke aspek utama bujo dulu. Untuk custom collection, menyusul bila memang waktu mentoring nya masih sempat.

Sekian hasil assessing skill saya sbg mentee dan mentor 💕
Untuk platform video call yang saya gunakan adalah dengan messager dan WA. Saya merasa lebih nyaman menggunakan WA karna gambarnya lebih jelas dibandingkan messager.

Dari hasil video call, yg saya rasakan, sebagai mentee dan mentor, bagai langit dan bumi! 🤭
Saat video call dg mentor, saya benar2 merasa seperti sedang di mentori. Karna memang usia mentor saya terpaut jauh dari saya, sudah punya cucu. Jadi ada rasa sungkan. Dan saya banyak mendengarkan 😁
Berbeda dg saat video call bersama 4 mentee saya, saya langsung to the poin dan ngobrol biasa seperti dg teman sendiri 😁

Alhamdulillah.. Pengalaman yg berharga di minggu ini 🥰💕
Terima kasih ibu dan tim 🥰

You May Also Like

0 komentar

Follow Us @ameera_syakira